:: UciX ::
Tr4g3d1 KuT4 K3L4Bu

hubungi-aku2.page

Turut berduka atas terjadinya tragedi sabtu kelabu yang terjadi di legian kuta... yg memakan ratusan korban jiwa...

Di bawah ini sedikit kilasan mengenai Tragedi tsb..

Kendati reruntuhan tragedi Kuta Kelabu masih berserakan, namun kondisi di kawasan TKP (Tempat Kejadian Perkara) saat ini tak seamburadul hari-hari sebelumnya. Toh begitu, nuansa duka dan angker belum bisa lepas dari Jl Legian, Kuta.

DIBANDING sepekan silam, suasana di Kuta memang berbalik 180 derajat. Jika sebelumnya selalu hiruk-pikuk dengan berbagai live music dan hilir-mudiknya para wisatawan mancanegara, maka Sabtu (19/10) lalu, tepat tujuh hari setelah bom meluluhlantakkan Sari Club dan Paddy's, tak ada lagi kegiatan hingar-bingar yang menjadi salah satu ciri khas Kuta itu.

Malam Minggu kemarin, Legian memang sangat lengang. Kalaupun ada wisman, itu pun dicurahkan untuk berdoa di lokasi peledakan. Sekitar pukul 23.00 Wita sayup-sayup terdengar bunyi lonceng dari sisi utara lokasi ledakan. Malam itu, beberapa orang memakai jubah hitam berdiri menyalakan dupa dan lilin. Mereka kemudian memanjatkan doa dengan pembacaan buku yang berisi kidung kidung suci berbahasa Cina.

Para pengunjung yang jumlahnya tak seberapa di sebelah selatan mendadak membisu menyaksikan kelompok di sisi utara. Mereka semua larut dalam duka. Bahkan ada pasangan berlainan bangsa, menangis saling berpelukan memandangi reruntuhan. Dua warga Korea dan Australia tersebut tak bisa menahan haru walaupun tidak ada keluarganya yang menjadi korban.

Tepat 23.15 Wita suasana semakin sepi karena para petugas dan warga Kuta juga ikut berdoa. Pukul 24.00 Wita kerumunan pengunjung sedikit demi sedikit berkurang jumlahnya. Hanya ada beberapa petugas yang berjaga di lokasi. Jaraknya dengan garis polisi tak sedekat saat siang hari. Mereka lebih banyak bergerombol sementara di sekitar reruntuhan hanya membisu. Di depan kumpulan karangan bunga ucapan belasungkawa yang dikumpulkan, menyala belasan lilin. Sepi, hening hanya itulah yang tampak di lokasi ledakan. Tidak seperti saat Sabtu sepekan lalu saat ramai dengan jeritan.

Suasana yang berbeda ini semakin membuat bulu kuduk berdiri. Apalagi reruntuhan hasil ledakan bom masih belum dibersihkan tuntas. Reruntuhan itu sendiri dianggap punya daya niskala kuat, karena di sinilah korban-korban ikut menyatu bersama reruntuhan, baik korban yang jasadnya masih utuh ataupun yang sudah tercerai berai. Reruntuhan itu sendiri memang sudah diupacarai, toh begitu reruntuhan yang akan dibuang ke tanah negara di kawasan Jimbaran masih ditolak oleh krama setempat lantaran dianggap masih leteh dan berkekuatan gaib.

Apapun, memang banyak peristiwa niskala yang terasa pasca tragedi Kuta Kelabu. Terutama sebelum upacara pembersihan yang dilakukan Kamis (17/10) lalu, kerap terdengar suara-suara orang berbisik-bisik atau suara pintu rumah warga diketuk.

Gede Suputra, 36, yang memiliki kios beberapa meter dari TKP mempunyai kisah unik dan menegangkan pada saat dirinya menunggui dagangannya. Saat itu Gede mengisahkan tengah asyik menonton TV di tokonya tanpa memperhatikan pengunjung yang datang melihat barang dagangannya. Karena sudah larut malam sekitar 21.30 Wita Gede berencana menutup toko kiosnya, namun dikejutkan oleh pembeli wanita dengan menggunakan bahasa Inggris. "Exuse me, Sir," begitu sayup-sayup suara yang didengar Gede sekitar pukul 21.30.

Gede yang mendengar suara ada orang yang ingin berbelanja langsung keluar dan melihat siapa gadis bule yang minta izin mau masuk melihat tokonya itu. Setelah keluar Gede merasa ada hembusan angin dan wanita yang meminta izin itu hilang dari pandangannya. Atas kejadian itulah Gede kini tidak lagi berani menunggu kiosnya seorang diri namun mengajak saudara atau temannya.

Pengungkapan Gede itu dibenarkan pula oleh Ni Putu Sri yang juga membuka kios sekitar lokasi kejadian juga mengungkapkan kisah yang unik ada pembeli dengan suara misterius tanpa menampakkkan tubuhnya. "Saya kadang dikejutkan dengan suara 'Permisi Bu saya mau beli' tapi orangnya tidak ada," kenang Sri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Begitu pula pengakuan wisatawan asing Jhon Stif, 36, yang tinggal di kawasan Legian ini mengaku pernah dipanggil oleh wanita cantik yang ingin mengajaknya kencan jalan-jalan malam. Jhon yang mengerti sedikit berbahasa Indonesia itu menjelaskan dirinya waktu itu memang sedikit mabuk, namun ingin melihat keadaan di sekitar TKP malam harinya. Entah didorong oleh keadaan mabuk dan pikiran lagi sumpek, Jhon merasa dipanggil oleh seorang wanita bule cantik. Awalnya dirinya ragu namun karena bule wanita itu meyakinkannya tidak ada apa-apa, akhirnya Jhon mendekat. Setelah sekian meter di dekati gadis itu Jhon dikejutkan dengan wajah gadis yang awalnya putih itu dibayangkannya brwajah hitam seperti terbakar. "Saya takut setengah mati, hingga rasa mabuk saya hilang," ujarnya.

Kejadian aneh itu secara berangsur-angsur mulai berkurang setelah tempat itu dilakukan pembersihan dan penyucian oleh para tokoh agama. Dengan kejadian itulah suara lolongan anjing yang biasa mewarnai hari-hari pasca ledakan itu kini hanya sesekali terdengar berbeda dengan pasca sebelum dibersihkan

:: Tr4g3d1 KuT4 K3L4bU ::
z202-yo.jpg
Korban ...

:: Tr4g3d1 KuT4 K3L4bU ::
z203-yo.jpg
Korban....

:: Tr4g3d1 KuT4 K3L4bU ::
z204-yo.jpg
Korban .......

:: Tr4g3d1 KuT4 K3L4bU ::
z205-yo.jpg
Korban.......

:: Tr4g3d1 KuT4 K3L4bU ::
z206-yo.jpg
Korban .......

Home | S1tUs F4vOr1T | 4LbUm PhOtO KeLu4rG4 | 4LbUm PhOtO UmUm | G4mB4r LuCu | Tr4g3d1 KuT4 K3L4Bu | T3nT4nG Gu3