* ARTINYA CINTA *
Sepasang pria dan wanita menikah, dan acara pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.
Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.
"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.
Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia....."
Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.
Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir.....
"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.
Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".
Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang.... "
Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis.....
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.
Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.
Disadur dari Buku yang berbahasa Latin Diterjemahkan ke Bhs Inggris oleh Mark Hillvard Diterjemahkan ke Bhs Indonesia tahun 1968 oleh Ilham Soedibyo
==============================================
ARTI CINTA
Alkisah, di suatu pulau kecil tinggallah berbagai benda abstrak ada CINTA, kesedihan, kegembiraan, kekayaan, kecantikan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik membasahi kakinya.
Tak lama CINTA melihat kekayaan sedang mengayuh perahu, "Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!," teriak CINTA "Aduh! Maaf, CINTA!," kata kekayaan "Aku tak dapat membawamu serta nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini." Lalu kekayaan cepat-cepat pergi mengayuh perahunya. CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!," teriak CINTA. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak dapat mendengar teriakan CINTA. Air semakin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik.
Tak lama lewatlah kecantikan "Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!," teriak CINTA "Wah, CINTA kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu pergi. Nanti kau mengotori perahuku yang indah ini," sahut kecantikan. CINTA sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itulah lewat kesedihan "Oh kesedihan, bawlah aku bersamamu!," kata CINTA. "Maaf CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja..," kata kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. CINTA putus asa.
Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan cepat-cepat naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, CINTA turun dan perahu itu langsung pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang menolongnya. CINTA segera bertanya pada penduduk pulau itu. "Yang tadi adalah WAKTU," kata penduduk itu "Tapi, mengapa ia menyelamatkan aku? Aku tidak mengenalinya. Bahkan teman-temanku yang mengenalku pun enggan menolong" tanya CINTA heran "SebabHANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU"
=================================================
"Bacanya yang keras ya Pa ..." Semuanya itu disadari John pada saat dia termenung seorang diri, menatap kosong keluar jendela rumahnya. Dengan susah payah ia mencoba untuk memikirkan mengenai pekerjaannya yang menumpuk. Semuanya sia-sia belaka. Yang ada dalam pikirannya hanyalah perkataan anaknya Magy di suatu sore sekitar 3 minggu yang lalu. Malam itu, 3 minggu yang lalu John membawa pekerjaannya pulang. Ada rapat umum yang sangat penting besok pagi dengan para pemegang saham. Pada saat John memeriksa pekerjaannya, Magy putrinya yang baru berusia 4 tahun datang menghampiri, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Buku baru bersampul hijau dengan gambar peri. Dia berkata dengan suara manjanya, "Papa lihat!" John menengok kearahnya dan berkata, "Wah, buku baru ya?" "Ya Papa!" katanya berseri-seri, "Bacain dong!" "Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh", kata John dengan cepat sambil mengalihkan perhatiannya pada tumpukan kertas di depan hidungnya. Magy hanya berdiri terpaku disamping John sambil memperhatikan. Lalu dengan suaranya yang lembut dan sedikit dibuat-buat mulai merayu kembali "Tapi mama bilang Papa akan membacakannya untuk Magy". Dengan perasaan agak kesal John menjawab: "Magy dengar, Papa sangat sibuk. Minta saja Mama untuk membacakannya". "Tapi Mama lebih sibuk daripada Papa" katanya sendu. "Lihat Papa, gambarnya bagus dan lucu." "Lain kali Magy, sana! Papa sedang banyak kerjaan." John berusaha untuk tidak memperhatikan Magy lagi. Waktu berlalu, Magy masih berdiri kaku disebelah Ayahnya sambil memegang erat bukunya. Lama sekali John mengacuhkan anaknya. Tiba-tiba Magy mulai lagi "Tapi Papa, gambarnya bagus sekali dan ceritanya pasti bagus! Papa pasti akan suka". "Magy, sekali lagi Ayah bilang: Lain kali!" dengan agak keras John membentak anaknya. Hampir menangis Magy mulai menjauh, "Iya deh, lain kali ya Papa, lain kali". Tapi Magy kemudian mendekati Ayahnya sambil menyentuh lembut tangannya, menaruh bukunya dipangkuan sang Ayah sambil berkata "Kapan saja Papa ada waktu ya, Papa tidak usah baca untuk Magy, baca saja untuk Papa. Tapi kalau Papa bisa, bacanya yang keras ya, supaya Magy juga bisa ikut dengar". John hanya diam. Kejadian 3 minggu yang lalu itulah sekarang yang ada dalam pikiran John. John teringat akan Magy yang dengan penuh pengertian mengalah. Magy yang baru berusia 4 tahun meletakkan tangannya yang mungil diatas tangannya yang kasar mengatakan: "Tapi kalau bisa bacanya yang keras ya Pa, supaya Magy bisa ikut dengar". Dan karena itulah John mulai membuka buku cerita yang diambilnya, dari tumpukan mainan Magy di pojok ruangan. Bukunya sudah tidak terlalu baru, sampulnya sudah mulai usang dan koyak. John mulai membuka halaman pertama dan dengan suara parau mulai membacanya. John sudah melupakan pekerjaannya yang dulunya amat sangat penting. Ia bahkan lupa akan kemarahan dan kebenciannya terhadap pemuda mabuk yang dengan kencangnya menghantam tubuh putrinya di jalan depan rumah. John terus membaca halaman demi halaman sekeras mungkin, cukup keras bagi Magy untuk dapat mendengar dari tempat peristirahatannya yang terakhir. Mungkin... JANGAN JADIKAN DIRI ANDA SEPERTI JOHN, SAAT SEMUANYA TERJADI,PENYESALAN SUDAH SANGAT TERLAMBAT...... LAKUKAN SESUATU SEBELUM ANDA TERLAMBAT UNTUK MENYADARINYA, BERIKANLAH KEBAHAGIAAN BAGI MEREKA YANG ANDA CINTAI. APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENCINTAI MEREKA?
===================================================
Bicara Dengan Bahasa Hati
Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari hati anda.
Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa
tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam
menjalani segala sesuatunya.
Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya
dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. Atau, membujuknya
dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Anda harus
mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang
jauh di dalam dada anda.
Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada
keberhasilan anda.
================================================
Cemburu Itu Wajar, Asal ... <javascript:PopUp('/popup.php?article_id=3350');>
<javascript:PopUp('/popup.php?article_id=3350');> Semua orang dapat merasakan cemburu di dalam hati. Dapat dikatakan, cemburu itu wajar dalam batas yang cukup. Selebihnya, akan memberikan dampak yang tidak baik secara fisik dan emosional.
Cemburu yang positif Berlawanan dengan apa yang diyakini kebanyakan orang, rasa cemburu tak selamanya negatif. Wajar-wajar saja apabila kita merasa cemburu terhadap pasangan. Misalnya, kalau Anda mendengar pasangan memberi pujian pada kelebihan rekan sekerjanya (yang berlawanan jenis) - yang memang Anda tahu memiliki prestasi yang lebih. Bisa jadi, reaksi pertama Anda adalah perasaan kurang suka. Dan Anda bertanya-tanya, apa sebabnya komentar spontan tersebut dapat terlontar.
Pada tahap ini, Anda sudah mulai merasa cemburu. Namun, kalau porsi cemburu masih dalam batas wajar, mungkin saja Anda dengan cara yang penuh ingin tahu bertanya, "Sebenarnya, hal apa sih yang kamu kagumi dari dia?". Dengan cara bertanya yang baik, siapa tahu Anda akan mendapatkan jawaban yang jujur seperti, " Ah, aku kan cuma memberi komentar saja, nggak ada maksud apa-apa yang lebih."
Atau bisa juga kalau pasangan Anda memiliki maksud tertentu, ia akan menjawab, "Kita mungkin dapat mempelajari kesuksesan dia, sehingga kita bisa lebih maju dari sekarang."
Cemburu Itu Wajar, Asal ... <javascript:PopUp('/popup.php?article_id=3350');>
<javascript:PopUp('/popup.php?article_id=3350');> Semua orang dapat merasakan cemburu di dalam hati. Dapat dikatakan, cemburu itu wajar dalam batas yang cukup. Selebihnya, akan memberikan dampak yang tidak baik secara fisik dan emosional.
Cemburu yang positif Berlawanan dengan apa yang diyakini kebanyakan orang, rasa cemburu tak selamanya negatif. Wajar-wajar saja apabila kita merasa cemburu terhadap pasangan. Misalnya, kalau Anda mendengar pasangan memberi pujian pada kelebihan rekan sekerjanya (yang berlawanan jenis) - yang memang Anda tahu memiliki prestasi yang lebih. Bisa jadi, reaksi pertama Anda adalah perasaan kurang suka. Dan Anda bertanya-tanya, apa sebabnya komentar spontan tersebut dapat terlontar.
Pada tahap ini, Anda sudah mulai merasa cemburu. Namun, kalau porsi cemburu masih dalam batas wajar, mungkin saja Anda dengan cara yang penuh ingin tahu bertanya, "Sebenarnya, hal apa sih yang kamu kagumi dari dia?". Dengan cara bertanya yang baik, siapa tahu Anda akan mendapatkan jawaban yang jujur seperti, " Ah, aku kan cuma memberi komentar saja, nggak ada maksud apa-apa yang lebih."
Atau bisa juga kalau pasangan Anda memiliki maksud tertentu, ia akan menjawab, "Kita mungkin dapat mempelajari kesuksesan dia, sehingga kita bisa lebih maju dari sekarang."
Dari komentar seperti itu, mungkin apa yang dimaksud pasangan adalah agar Anda berdua dapat belajar dari pengalaman orang tersebut. Namun, di lain pihak, bisa juga pasangan ingin Anda lebih memberikan perhatian terhadap dirinya.
Kemungkinan bahwa seseorang akan taking things for granted karena sudah terbiasa hidup berdampingan untuk jangka waktu tertentu, akan lebih tinggi sehingga cenderung mengabaikan hal-hal kecil yang mungkin dapat membangkitkan romantisme seperti pada awal hubungan dahulu. Sikap positif dalam memandang hal ini akan dapat membuat perbedaan akan sikap si dia terhadap Anda. Ya, hitung-hitung bisa lebih mesra.
Cemburu yang negatif, tidak rasional dan mengada-ngada Ada pula cemburu yang lebih dari proporsinya sehingga reaksi seseorang tidak berdasarkan akal sehat dan malahan cenderung tidak pada tempatnya.
Kalau sudah sampai pada tahap seperti ini, Anda sebaiknya melangkah dengan hati-hati karena jangan-jangan Anda sudah berubah menjadi green-eyed monster - istilah yang diberikan pada orang yang membiarkan perasaan cemburu mengendalikan hidup mereka. Sebab-sebab kecemburuan kemungkinan besar disebabkan hal-hal kecil yang tidak pantas dipikirkan lebih lanjut.
Bagaimana mengenali cemburu yang negatif ini? Anda dapat bertanya pada diri sendiri apakah rasa cemburu ini menghantui kehidupan Anda. Misalnya, bila Anda cenderung posesif (memiliki rasa kepemilikan yang sangat kuat) dan cuma punya sedikit rasa percaya (low trust) terhadap pasangan Anda.
Tingkah laku yang mungkin Anda lakukan adalah mencurigai pasangan tanpa mau mendengar penjelasan langsung dari mulutnya. Bisa jadi, akhirnya pasangan merasa terkungkung dengan sikap Anda yang selalu mempertanyakan keberadaan dirinya.
Bila salah seorang dari Anda sudah merasa tidak ada rasa saling percaya, lebih baik Anda berdua duduk dan berdiskusi mengenai batasan-batasan yang nyaman dan tidak menyinggung derajat kepercayaan masing-masing.
Memang, sangat mudah untuk tidak menggunakan akal sehat dalam urusan asmara. Namun, perlu diingat bahwa setiap orang membutuhkan rasa aman dan dihargai serta dipercaya oleh pasangan masing-masing. Ingat, cemburu yang positif bisa dijadikan bumbu agar gairah asmara tetap menyala, Tapi, yang negatif mungkin akan membakar habis asmara tersebut. Karena itu, sebaiknya jaga porsi cemburu Anda! (Livia Dharmawan-Iskandar, psikolog)
=============================================
> ::: TOPI ::: > > Jony sedang jatuh cinta kepada temannya yang bernama > Ani. Karena Jony ini > orangnya penakut dan kurang PD, jadi dia nggak > berani menyatakan cintanya ke > Ani. > Setelah selama sebulan berpikir gimana caranya > dapetin Ani, akhirnya Jony > memutuskan untuk memberikan sebuah hadiah kepada > Ani. > Setelah berpikir panjang, Jony memutuskan untuk > memberikan hadiah topi > kepada Ani. > > Untuk menjalankan niatnya, Jony pergi ke Ramayana > dept. store. > Setelah mendapatkan topi pilihannya, Jony bergegas > untuk membayar ke kasir. > Karena suasana di Ramayana dept. store waktu itu > lagi ramai (pas lagi ada > discount) jadi kasir yg biasa membungkus > barang-barang agak sedikit > kerepotan, akibatnya tanpa disadari Jony bungkusan > topi yang dibeli Jony itu > tertukar dengan bungkusan yang dibeli wanita > disamping Jony. > Ternyata wanita disampingnya Jony itu membeli celana > dalam. Karena udah > nggak sabar untuk memberikan hadiah ke Ani, tanpa > memeriksa isi bungkusan > itu lagi Jony langsung memberi pesan di bungkusannya > > yang berbunyi: > > Ani, saya sengaja memberikan hadiah ini ke kamu > karena saya tahu kalau kamu > jarang memakai ini sewaktu bepergian. Saya sengaja > pilih yang warna merah > karena saya pernah melihat kamu pakai yang warna > biru. > Saya yakin sekali ukurannya pas untuk kamu, karena > sebelum membeli saya > sudah mencobanya dan ukuran kita kan sama. Rasanya > saya ingin sekali > memakaikan ini ke kamu untuk yang pertama kalinya. > Ani, kalau kamu senang > dengan hadiah ini, saya berharap kamu memakainya > pada hari Jumat besok. > > Temanmu, Jony. > > NB: Oya, model terakhir yang sering saya lihat di > film dan majalah, > memakainya agak sedikit diturunkan kebawah dengan > sedikit rambut terlihat > didepannya.*** ======================END=========================
Berbohong pada Anak Kecil > Seorang pemuda bule yang sedang mabuk, > berjemur > >>> > di > >>> > pantai tanpa busana sama sekali. Ketika dia > melihat > >>> > seorang anak gadis kecil seusia 7 tahun > berjalan > >>> > melewatinya, dia menutup bagian tubuh tertentu > >>> > dengan koran yang sedang dia baca. > >>> > Karena heran, anak gadis kecil itu berkata, > "Apa sih > >>> > yang Oom tutupi dengan koran itu?" tanya > gadis > >>> > kecil itu polos sambil menunjuk koran. > >>> > > >>> > Karena malu, pemuda itu menjawab, "Ah > tidak ada > >>> > apa-apa. Itu hanya seekor burung pipit?" > >>> > "Seekor burung pipit?" tanya gadis itu > penasaran. > >>> > "Betul, hanya seekor burung pipit," jawab > pemuda > >>> > lebih tegas. Setelah gadis kecil itu pergi > berlalu, si > >>> > pemuda kembali membaca koran sambil > menenggak > >>> > minuman kerasnya. Tak lama kemudian, di > pemuda > >>> > tertidur. > >>> > > >>> > Ketika terbangun, dia berada di rumah sakit > dan > >>> > merasa nyeri yang amat sangat. Seorang > polisi > >>> > menanyainya, "Apa yang terjadi?" > >>> > > >>> > "Saya tidak tahu. Saya sedang berjemur di > pantai, > >>> > lalu ada gadis kecil menanyainya sebentar > dan > >>> > tidak lama setelah dia pergi saya tertidur > dan > >>> > kini tiba-tiba berada di sini. > >>> > > >>> > Polisi itu pergi ke pantai mencari gadis > kecil > >>> > dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan > terhadap lelaki > >>> > yang sedang berjemur?" > >>> > > >>> > Gadis kecil itu menjawab, "Saya tidak > melakukan > >>> > apa-apa terhadap Oom itu. Cuma waktu dia > tidur, > >>> > saya main dengan burung pipit miliknya. > Tapi tidak > >>> > lama kemudian, burung itu meludahi muka > saya. Karena > >>> > itu saya patahkan leher dan paruhnya, saya > >>> > pecahkan telur-telurnya dan saya bakar > sarangnya!"
ada sebuah cerita yang sangat lucu..yang bisa membuat orang tertawa terbahak-bahak...ha..ha..ha..dan tertawa terpingkal-pingkal...ha..ha..ha..kemudian sakit perut....ha..ha..ha..dan saking lucunya cerita tersebut ..orang itu tidak bisa menceritakan cerita lucunya karena masih tertawa..ha..ha..ha..dan terus tertawa..ha..ha..ha...dia tertawa ...terus menerus karena pusing ...sebab orang-orang yang ada disekitarnya tidak ada satupun yang tertawa...... ====================================================== Mata Sapi Pada suatu ketika pak Camat berkunjung ke sebuah desa di NTT, dan pak Camat di sambut oleh kepala desa. Pak Kades menyuruh istrinya untuk menyiapkan makanan untuk menjamu pak Camat. Pak kades memberi pesan kepada istrinya untuk menggoreng ayam, menumis sayur serta mata sapi. Setelah acara penyambutan selesai tibalah waktu makan. Lalu pak Kades menanyakan kepada istrinya apakah semua hidangan sudah siap?. Lalu istrinya menjawab:"semuanya sudah, cuman tinggal satu. Saya mencoba mengejar sapi untuk mencungkil matanya tetapi tidak terkejar, jadi mata sapi belum saya hidangkan". ======================================================= "nih gue kantongin" Mamat saudara Barjo dari kampung datang nyambangin dia di ibukota. Pada hari akhir kunjungan, Barjo mengajak dia makan ke mall sekalian belanja oleh2 buat saudaranya yang lain di kampung. Sambil nunggu makanan yang dipesan, mereka duduk menunggu sambil cuci mata, lagi seru2nya nunggu mendadak perut mamat mulas, "Jo, perut gue mules nih.. di sini tempat beol dimane?". Jawab Barjo,"lo ngebom di sono aje, gue tunggu di sini" seraya menunjuk ke toilet dekat food court. langsung aja dia ngacir ke toilet tersebut. namun belom ada satu menit si mamat keluar lagi. sambil meringis nahan mules dia nanya lagi,"Jo, ceboknye pake ape, koq nggak ada aernye". "Lha lo baru tau ye, kalo di sini ceboknye nggak pake aer, tapi pake tissue.". "Oo, iye deh", masih ngeringis si mamat langsung jalan bergegas ke toilet. Beberapa menit kemudian, keluarlah si mamat dengan wajah lega. Pas pesanan datang, barjo mengendus bau nggak enak,"Koq bau sih di sini, lo kentut ya mat?" "Enggak, elo kali yang kentut", jawab mamat sambil mulai makan pesanannya. Penasaran barjo nanya lagi."Lo tadi beol cebok nggak sih?". "Cebok koq tadi gue",jawab mamat. "pake ape?",kejar barjo. Mamat terlihat mulai sebel ditanyain terus sama barjo,"Ya pake tisu lah, pan tadi nggak ada aer di sono". "Trus, abis lo pake tisunye lo kemanein?", kejar barjo lagi. "Ooo itu, nih gue kantongin.."
> Si Bonar yang orang Batak beristrikan orang Jawa. > Pada > suatu hari mereka pergi ke pests perkawinan. Sang > istri pakai pakaian kebaya & si Bonar memakai > pakaian > setelan jas. Dengan mesranya mereka berjalan. Karena > si Bonar yg jalannya cepat, tiba-tiba istrinya > dengan > logat Jawa yg kental nyeletuk, Istri;Mas ojo kesusu > tho Mas!. Bonar;Bah pinggul kau yang kupegang, bukan > susu kau!
===================================================
C I N T A R A S U L
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya.Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Al-Qur'an dan Sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku. Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam...... Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membukakan mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut," kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampir tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, elaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali ummat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." adan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya, "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum" Peliharalah shalatmu dan santuni orang-orang lemah diantaramu. Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii,ummatiii" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Yang begitu besar rasa cinta Beliau kepada ummatnya. Yang begitu besar rasa kasih sayangnya kepada anak yatim (piatu) dan kaum dhuafa. Sudahkah kita mencintai kedua orang tua kita dengan tulus? Mengecup kedua tangannya, membahagiakan mereka sehingga senyum merekah karena kita. Mencintai keluarga kita. Mencintai tetangga-tetangga kita. Mencintai saudara-saudara muslim kita, yang mungkin saat ini sedang menderita yang amat sangat, baik itu karena penindasan kaum kuffar durjana maupun karena kemiskinan, baik yang berada di sekitar kita maupun di belahan bumi lain. Dan mudah-mudahan saja kita bukan termasuk orang-orang yang lalai dalam sholatnya. Dan Islam tidak saja mengagungkan cinta, tapi memberikan contoh kongkrit dalam kehidupan, lewat kehidupan manusia mulia, Rasulullah tercinta ... Semoga taufik dan hidayah Allah SWT selalu tercurahkan kepada kita. Amin ya Rabbil'alamin.
=================================================================
...I want to fly into your sun
Need faith to make me numb
Live like a teenage christ
Im a saint, got a date with suicide ....
...To be this young im oh so scared
I wanna live, I wanna love
But its a long hard road, out of hell....
---------------------------------------------------------------------------
we have no future, heaven wasn't made for me
we burn ourselves to hell, as fast as it can be
and i wish that i could be a king, then i'd know that i am not alone
maggots put on shirts, sell each others shit
sometimes i feel so worthless, sometimes i feel discarded
i wish that i was good enough, then i'd know that i am not alone
---------------------------------------------------------------------------
...but i'm not a slave to a god that doesn't exist
but i'm not a slave to world that doesn't give a shit....
================================================================>>>|
cut and paste code
<SCRIPT language="JavaScript">
<!--
alert('Welcome to My Web Site!');
alert('Remeber to sign the guestbook!');
alert('And Email me with your comments, OK?');
//-->
</SCRIPT>
===================
Cut and Paste Code: HEAD Section
<SCRIPT language="JavaScript">
<!--
var yourname= prompt('Please enter your name:', ' ');
if ( (yourname==' ') || (yourname==null) )
{
yourname="Dude";
}
//-->
</SCRIPT>
Cut and Paste Code: BODY Section
<SCRIPT language="JavaScript">
<!--
document.write("<CENTER><H1>Hello, " + yourname + " ! Welcome to My Page! <\/H1><\/CENTER>");
//-->
</SCRIPT>
======================================
Cut and Paste Code: BODY Section
<SCRIPT language="JavaScript">
<!--
function go_there()
{
var where_to= confirm("Do you really want to go to this page??");
if (where_to== true)
{
window.location="http://confirmedpage.com/";
}
else
{
window.location="http://www.changedmind.com/";
}
}
//-->
</SCRIPT>
<A HREF="javascript:go_there()">New Page</A>
==================================
Cut and Paste Code: HEAD Section
<SCRIPT language="JavaScript">
<!--
var name = prompt('What is your name?','Bob Burnquist');
var today = new Date();
var hrs = today.getHours();
if (hrs < 5)
alert('Good Morning, '+name+', it sure is early !');
else if (hrs < 12)
alert('Good Morning, '+name+' ');
else if (hrs <= 18)
alert('Good Afternoon, '+name+' ');
else if (hrs < 24)
alert('Good Evening, '+name+' ');
//-->
</SCRIPT>
contoh :http://www.javascriptcity.com/scripts/local/ex/ex17.htm
=========================
Cut and Paste Code
<A HREF="noplace" onMouseover="alert('Hey!')">Don't click this link!</A>
==================
Cut and Paste Code: HEAD Section
<SCRIPT language="JavaScript">
<!--
function m_alerts()
{
alert('I told you not to click the link!');
alert('And you did it anyway!');
alert('Oh Well, no more alerts after this.');
}
//-->
</SCRIPT>
Cut and Paste Code: BODY Section
<A HREF="#" onMouseover="m_alerts()">Don't click this link!</A>
==============================================================
<DIV><html> <head> <title>index3.page</title>
<meta name="generator" content="Created Using Yahoo! PageBuilder 2.61.28"> <script> function randomSpeed(c) { var result = random(10 * c.speed) / 100 + c.speed / 4; return result; } function randomYOffset(c) { return c.baseYOffset + random(2 * c.randomYOffset + 1) - c.randomYOffset; } function updateFlyby(c) { if (!c.flyby) { setTimeout('updateFlyby(c' + c.uid + ')', c.updateInterval); return; } for (var i = 0; i < c.imageCount; i++) { var name = c.prefix + i; setVisible(name, true); c.xOffset[name] += c.xSpeed[name]; var x = getViewXOffset() + c.xOffset[name]; var y = getViewYOffset() + c.yAnchor * (getViewHeight() -1- c.imageHeight) / 2 + c.yOffset[name] * (c.yAnchor == 2 ? -1 : 1); if (outOfBounds(c, x, y, c.imageWidth, c.imageHeight)) { setVisible(name, false); c.flyby = false; setTimeout('c' +c.uid + '.flyby=true', c.minTime + random(c.randTime)); c.xSpeed[name] = randomSpeed(c); if (c.xSpeed[name] < 0) c.xOffset[name] = getViewXOffset() + getViewWidth() + c.xFudge - c.imageWidth; else c.xOffset[name] = getViewXOffset() - c.xFudge; c.yOffset[name] = randomYOffset(c); } else moveLayer(name, x, y); } setTimeout('updateFlyby(c' + c.uid + ')', c.updateInterval); } </script> <script src="http://geocities.yahoo.com/js_source/layers.js"></script> <style>.texttail {position:absolute; visibility:visible; font-family:monospace, san-serif; font-size:large; font-weight:bold; color:FFFFFF;}</style> </head> <body background="http://www.geocities.com/clipart/pbi//backgrounds/Generic/blackwav.gif" bgcolor="#FFFFFF" link="#0000FF" vlink="#FF0000" text="#000000" onLoad="window.onresize=new Function('if (navigator.appVersion==\'Netscape\') history.go(0);');"> <div id="root" style="position:absolute;top:0;left:0;width:40px;height:40px"> </div> <script> if (layerSupport()) { c4 = new config(); c4.uid = 4; c4.prefix = "y_flyby4"; c4.image = "http://www.geocities.com/ucixxx//ucix.jpg"; c4.imageCount = 1 c4.imageWidth = -1; c4.imageHeight = -1; c4.yAnchor = 0; c4.xSpeed = new Array(); c4.speed = 8 c4.minTime = 2000 / 3; c4.randTime = 2 * 2000 / 3; c4.xOffset = new Array(); c4.yOffset = new Array(); c4.flyby = true; c4.baseYOffset = 50; c4.randomYOffset = 50; for (var i = 0; i < c4.imageCount; i++) { var name = c4.prefix + i; c4.xOffset[name] = -c4.xFudge + random(getViewWidth() + c4.xFudge); c4.yOffset[name] = randomYOffset(c4); c4.xSpeed[name] = randomSpeed(c4); writeImage(c4.image, c4.prefix + i, -1000, -1000); } setTimeout('updateFlyby(c4)', c4.updateInterval); } </script> <script language="javascript"> c52 = new config(); c52.prefix = "y_texttail52"; c52.updateDelay = 30; c52.letterspacing = 18; c52.fontsize = "large"; c52.fontweight = "bold"; c52.fontcolor = "FFFFFF"; c52.message = "WeLcOmE To My SiTe"; c52.message = c52.message.split(""); c52.howmany = parseInt(c52.message.length); c52.oldx = new Array(); c52.oldy = new Array(); c52.uid = 52; for (i=0;i<c52.howmany;i++) { c52.oldx[i] = 0; c52.oldy[i] = -50; } if (document.all) { for (i=0;i<c52.howmany;i++) { document.writeln("<span id=\"" + c52.prefix + i + "\" class=\"texttail\" style=\"left:0; top:-50;\">" + c52.message[i] + "</span>\n\n"); layers[c52.prefix + i] = document.all[c52.prefix + i]; } } else if (document.layers) { for (i=0;i<c52.howmany;i++) { document.writeln("<layer id=\"" + c52.prefix + i + "\" left=0 top=\"-50\"><span class=\"texttail\">" + c52.message[i] + "</span></layer>\n\n"); layers[c52.prefix + i] = document.layers[c52.prefix + i]; } } function updateTextTail(c) { for (i=c.howmany-1;i>0;i--) { c.oldx[i] = c.oldx[i-1] + c.letterspacing; c.oldy[i] = c.oldy[i-1]; } c.oldx[0] = cursorX + c.letterspacing; c.oldy[0] = cursorY; for (i=0;i<c.howmany;i++) { if (c.oldx[i] >= getViewWidth() - 30) { c.oldx[i] = getViewWidth() - 30; setVisible(c.prefix + i, 0); } else { setVisible(c.prefix + i, 1); } moveLayer(c.prefix + i, c.oldx[i], c.oldy[i]); } setTimeout("updateTextTail(c" + c.uid + ")", c.updateDelay); } if (c52.message != "") { captureXY(); updateTextTail(c52); } </script> </body> </html> </DIV>
================================================
<DIV><html> <head> <title>awalan</title>
<meta name="generator" content="Created Using Yahoo! PageBuilder 2.61.64"> <meta name="keywords" content="bebas"> <script src="http://geocities.yahoo.com/js_source/layers.js"></script> <style>.texttail {position:absolute; visibility:visible; font-family:monospace, san-serif; font-size:medium; font-weight:bold; color:FF0000;}</style> </head> <body bgcolor="#FFFFFF" link="#0000FF" vlink="#FF0000" text="#000000" onLoad="window.onresize=new Function('if (navigator.appVersion==\'Netscape\') history.go(0);');"> <div id="root" style="position:absolute;top:0;left:0;width:40px;height:40px"> </div> <script language="javascript"> c67 = new config(); c67.prefix = "y_texttail67"; c67.updateDelay = 30; c67.letterspacing = 14; c67.fontsize = "medium"; c67.fontweight = "bold"; c67.fontcolor = "FF0000"; c67.message = "W3LcOm3 To My S1T3"; c67.message = c67.message.split(""); c67.howmany = parseInt(c67.message.length); c67.oldx = new Array(); c67.oldy = new Array(); c67.uid = 67; for (i=0;i<c67.howmany;i++) { c67.oldx[i] = 0; c67.oldy[i] = -50; } if (document.all) { for (i=0;i<c67.howmany;i++) { document.writeln("<span id=\"" + c67.prefix + i + "\" class=\"texttail\" style=\"left:0; top:-50;\">" + c67.message[i] + "</span>\n\n"); layers[c67.prefix + i] = document.all[c67.prefix + i]; } } else if (document.layers) { for (i=0;i<c67.howmany;i++) { document.writeln("<layer id=\"" + c67.prefix + i + "\" left=0 top=\"-50\"><span class=\"texttail\">" + c67.message[i] + "</span></layer>\n\n"); layers[c67.prefix + i] = document.layers[c67.prefix + i]; } } function updateTextTail(c) { for (i=c.howmany-1;i>0;i--) { c.oldx[i] = c.oldx[i-1] + c.letterspacing; c.oldy[i] = c.oldy[i-1]; } c.oldx[0] = cursorX + c.letterspacing; c.oldy[0] = cursorY; for (i=0;i<c.howmany;i++) { if (c.oldx[i] >= getViewWidth() - 30) { c.oldx[i] = getViewWidth() - 30; setVisible(c.prefix + i, 0); } else { setVisible(c.prefix + i, 1); } moveLayer(c.prefix + i, c.oldx[i], c.oldy[i]); } setTimeout("updateTextTail(c" + c.uid + ")", c.updateDelay); } if (c67.message != "") { captureXY(); updateTextTail(c67); } </script> </body> </html> </DIV>
<html>
<head>
<title> Untitled Document</title>
<meta http-equiv= "Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1">
<SCRIPT LANGUAGE ="JavaScript1.2">
<!-- Begin
function shake(n) {
if (self.moveBy) {
for (i = 10; i > 0; i--) {
for (j = n; j > 0; j--) {
self.moveBy(0,i);
self.moveBy(i,0);
self.moveBy(0,-i);
self.moveBy(-i,0);
}
}
}
}
// End -->
</script>
</head>
<body bgcolor= "#FFFFFF">
<center>
<form>
<input type= button onClick="shake(2)" value="arys getar">
</form>
</center>
</body>
</html>
On this home page, I'll introduce myself and talk about my reasons for wanting a web site. I might put a picture of myself on this page...or just a picture that I especially like.
|